Sitemap
Apa itu etika bisnis?
Ditinjau dari segi kata "etika" dan "etis" tidak selalu dipakai dalam arti yang sama oleh karena itu pula "etika bisnis" bisa berbeda artinya. Sebuah uraian sistematis tentang etika bisnis sebaiknya diawali dengan menyelidiki dan menjernihkan cara kata seperti "etika" dan "etis" dipakai. Perlu diakui, ada beberapa kemungkinan yang tidak seratus persen sama (walaupun perbedaannya tidak seberapa) untuk menjalankan penyelidikan ini. Cara yang kami pilih untuk menganalisis arti-arti "etika" adalah membedakan antara "etika sebagai praktis" dan "etika sebagai refleksi".
Bisnis dan Etika dalam Dunia Modern, Tiga aspek pokok dari bisnis.
Sudut pandang ekonomis
Bisnis adalah kegiatan ekonomis. Hal yang terjadi pada kegiatan bisnis yaitu kegiatan yang saling berkaitan yaitu tukar-menukar, kegiatan jual-beli, kegiatan memproduksi-memasarkan, bekerja-mempekerjakan, dan interaksi antar manusia. Adapun kegiatan ekonomis bertujuan agar saling memperoleh keuntungan. Bisnis bisa kita gambarkan sebagai kegiatan ekonomis yang memiliki struktur atau pengelolaan organisasi untuk mendapatkan laba.
Sudut Pandang Moral
Peranan Sentral dari sudut pandang dalam bisnis harus tetap diakui, dan perlu segera ditambahkan adanya sudut pandang lain lagi yang tidak boleh diabaikan, yaitu sudut pandang moral. Hal itu bisa menjadi jelas dengan melanjutkan refleksi atas kasus-kasus tadi. Dalam kasus 1 (Industri kimia) memang sangat hakiki agar perusahaan kimia berhasil mempertahankan produktivitasnya.
Sudut Pandang Hukum
Tidak bisa diragukan, bisnis terikat juga oleh hukum. "Hukum dagang" atau "hukum bisnis" merupakan cabang penting dari ilmu hukum modern. Dan dalam praktek hukum banyak masalah timbul dalam hubungan dengan bisnis, pada taraf nasional maupun internasional. Seperti etika pula, hukum merupakan sudut pandang normatif, karena menetapkan apa yang harus dilakukan atau tidak boleh dilakukan. Dari segi norma, hukum bahkan lebih jelas dan pasti daripada etika, karena peraturan hukum dituliskan hitam atas putih dan ada sanksi tertentu, bila terjadi pelanggaran.
Tolok Ukur Untuk Tiga Sudut Pandang ini
Bagaimana kita tahu bahwa bisnis itu baik menurut tiga sudut pandang tadi? Apa yang menjadi tolok ukurnya? Untuk sudut pandang ekonomis, pertanyaan ini tidak sulit untuk dijawab. Secara ekonomis, bisnis adalah baik, kalau menghasilkan laba. Hal itu akan tampak dalam laporan akhir tahun, yang harus disusun menurut metode kontrol finansial dan akuntansi yang sudah baku.
Untuk sudut pandang hukum pun, tolok ukurnya cukup jelas. Bisnis adalah baik, jika diperbolehkan oleh sistem hukum. Penyelundupan, misalnya, adalah cara berdagang yang tidak baik, karena dilarang oleh hukum. Contoh ini cukup menarik, karena tergantung pada cara diaturnya sistem ekonomi. Dalam sistem ekonomi pasar bebas yang konsekuen, malah tidak mungkin terjadi penyelundupan. Jika kadang kala kita ragu-ragu tentang boleh tidaknya suatu tindakan bisnis menurut segi hukum, kita bisa mengajukan masalah ini ke pengadilan dan minta keputusan hakim.